Sandal Jepit
Sandal
Jepit
Sebuah
lelucon sandal jepit
The day is
today. Hari ini pun tiba, hari yang setelah sekian lama diperjuangkan untuk
bisa berdiri di ruangan ini bersama orang-orang hebat. Awalnya saya sempat ragu, belum punya modal
apa pun untuk mengikuti seminar pemakalah. Kuliah saja baru semester tiga,
belum banyak materi kependidikan maupun fisika yang saya ambil. Saya memang
bisa dikatakan cukup berani dalam hal ini, kebanyakan peserta yang mendaftar
sebagai pemakalah adalah dosen dan mahasiswa tingkat akhir yang sudah memiliki
bekal yang sangat matang untuk menjadi pemakalah. Dua orang kakak tingkat saya lah
yang menguatkan, memantapkan, dan men-support untuk mengikuti seminar
pemakalah ini. For your information, menjadi pemakalah merupakan
prasyarat untuk mengajukan skripsi jika jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) telah
terpenuhi. Mungkin ini cara saya untuk membantu kakak tingkat saya dengan apa
yang saya bisa sekaligus mencari pengalaman. Karena semakin banyak pengalaman
yang kita peroleh, semakin banyak ilmu yang kita dapat dan kita akan semakin
merasa bodoh. Bodoh disini jangan diartikan negatif, tetapi semakin bodoh
artinya semakin banyak ilmu yang belum kita ketahui karena satu ilmu saja belum
cukup sedangkan ilmu itu tidak terbatas.
Pukul 08.30
WIB, kakak tingkat saya menjemput ke kos untuk berangkat bersama ke seminar
pemakalah. Maklum, saya belum diizikan membawa sepeda motor ke kos oleh
orangtua saya. Jadi, saya harus belajar prihatin. Jalan kaki juga bukan hal
yang buruk, justru dengan jalan kaki menjadi pengganti olahraga bagi saya
karena belum tentu saya bisa meluangkan waktu untuk olahraga disamping jadwal kuliah,
organisasi, dan kepanitiaan yang sangat padat. Hampir sampai ke parkiran
fakultas, saya terkejut ketika tak sengaja melihat bahwa saya memakai sandal
jepit ke kampus. Saya meminta kakak kelas saya mengantarkan saya kembali ke kos
untuk ganti sepatu. Mungkin efek karena saya tidak fokus atau deg deg deg-an
-merasa gugup- sebelum pertama kalinya menjadi pemakalah, entahlah. Anggap saja
pagi ini ada lelucon yang baru saja saya mainkan seolah ingin mencairkan
suasana tegang. Benar saja, kami berdua ketawa sejadi-jadinya melihat tingkah
konyol saya. Apa jadinya jika saya terlanjur masuk ke ruang seminar yang
dihadiri para dosen senior dan pemakalah lain serta peserta seminar dengan memakai
sandal jepit? Sudah pasti saya akan lari terbirit birit karena malu. Hahaha
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
Comments