Coretan Pena "Rhi Za Ma"

B A N D U N G “Halo-halo Bandung, Kota Kenang-kenangan”    Langkah awalku dimulai. Berawal dari keisengan dan bujukan dari kakak tingkat, aku dan kedua temanku mencoba mengikuti sebuah lomba karya tulis yang diadakan oleh universitas ternama di Bandung. “ Dicoba dulu aja, siapa tahu rezekinya ,” kalimat yang dilontarkan kakak tingkatku melalui sebuah pesan whatsapp . Aku masih ingat, saat itu aku dan dua orang temanku baru mengirimkan abstrak di hari terakhir deadline pengumpulan. Bermodalkan nekat, kami pun berhasil mengirimkannya. Kami tak berharap banyak karena melalui sebuah Official Account (OA) diberitahukan bahwa peserta yang mengirimkan abstrak telah lebih dari 500 tim, itu artinya satu tim harus bisa menyisihkan 4 tim untuk bisa lolos ke tahap berikutnya.        Hari pengumuman lolos abstrak pun tiba. Aku sama sekali tidak penasaran dengan hasilnya. Salah seorang temanku ternyata sudah melihat pengumuman terlebih dahulu dan mengabarkan hasilnya kepadaku. Sebuah ke

KONDANGAN /kon-dang-an/ (verb) pergi menghadiri undangan perkawinan untuk mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1439 H menjadi momentum kebahagiaan bagi umat muslim di dunia. Momentum yang ditunggu-tunggu untuk berkumpul kembali dengan keluarga merayakan hari yang mulia. Begitu pun dengan saya. Pada bulan ini, bisa dikatakan saya sedang tidak berada di kampung halaman. Saya berada di perantauan mengisi kegabutan dengan mengikuti serangkaian kepanitiaan UNS Active Soft Skill . Di saat teman-teman saya menikmati liburan panjang semester dua, saya justru menyibukkan diri dengan seambreg rundown kegiatan . But, I’m still okay. 21 Agustus 2018, tiba saatnya saya pulang kampung. Waktu yang sangat singkat untuk liburan karena tanggal 3 September 2018 perkuliahan sudah dimulai kembali. Kebetulan, saat itu saya mendapat undangan pernikahan teman saya, Nurul namanya. Nurul adalah teman saya ketika bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah. Usianya sekitar 20 tahun. Sejenak saya melamun, “