Posts

Showing posts from 2017

Optimalisasi Penggunaan Gadget yang Baik bagi Siswa Sekolah Dasar Sebagai Generasi Alpha

ARTIKEL ILMIAH POPULER OPTIMALISASI PENGGUNAAN GADGET YANG BAIK  BAGI SISWA SEKOLAH DASAR SEBAGAI GENERASI ALPHA Disusun Oleh : ARINA ZAIDA ILMA/ K2317007 / 2017 UNIVERSITAS SEBELAS MARET     SURAKARTA 2017 OPTIMALISASI PENGGUNAAN GADGET YANG BAIK BAGI SISWA SEKOLAH DASAR SEBAGAI GENERASI ALPHA Arina Zaida Ilma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Email :  arinazaidai@gmail.com Jl. Ir.Sutami No 36 A,  Kentingan,  Surakarta ABSTRAK Manusia merupakan makhluk sosial, manusia selalu berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi telah dilakukan oleh manusia semenjak dahulu kala. Awalnya, komunikasi dilakukan dengan cara saling bertatap muka, tetapi seiring berkembangnya zaman maka diciptakan gadget.  Gadget tidak hanya dipergunakan oleh kalangan orang dewasa saja, bahkan dikalangan anak-anak Sekolah Dasar (SD). Anak-anak SD yang lahir dalam rentang tahun 2011-2020 disebut sebagai generasi A (Alpha). Ciri utama generasi A i

Edisi MAJT 2016

Image
      Pagi itu, Hilmi, teman baikku mengajak jalan ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). MAJT berada di Jl. Gajah Raya, Gayamsari, Sambirejo, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah. Lokasinya cukup jauh dari halte bus, jadi saranku sih mending naik kendaraan pribadi aja. Belum tentu ada taksi yang stand by di depan.          Kami berjalan mengelilingi sisi masjid. Oiya daya tarik MAJT yaitu area serambi masjid dilengkapi dengan 6 payung raksasa yang meniru arsitektur Masjid Nabawi. Payung tersebut bisa terbuka ketika sholat Jumat, sholat Idul Fitri dan Idul Adha, serta event-event besar atau sengaja dibuka untuk tamu dan rombongan besar saja. Di dalam masjid juga ada Al Quran raksasa berukuran 145 x 95 cm.  Masjid Agung Jawa Tengah              Selain itu, MAJT juga memiliki sebuah menara bernama Al Husna Tower yang tingginya 99 meter. Di lantai 19 menara, terdapat teropong-teropong yang digunakan untuk melihat Kota Semarang dari atas. Untuk bisa naik ke menara, kami harus be

Hunters go to Lawang Sewu

Image
"Minggu ke Lawang Sewu yok, bosen banget nih."          Untung aku punya sahabat yang sama -sama doyan touring. Bela namanya. Orangnya sangat supel dan baik, meski omongannya nih ngena banget kalo nasehatin atau negur. Nggak ada duit bukan jadi penghalang bagi kami buat main. Tetep aja nekat, yang penting ada ongkos buat bayar bus trans dan makan itu udah lebih dari cukup.             Hari Minggu, selepas aku mempresentasikan hasil karya tulis yang ala kadarnya dikebut satu malam bersama Fida, Lutfi, Ata dan Danang, kami pergi ke Lawang Sewu. Lawang sewu dalam bahasa Indonesia artinya seribu pintu. Bangunan ini merupakan peninggalan Belanda yang dibangun tahun 1904. Letaknya di Jalan Pemuda Semarang, sisi timur Tugu Muda. Terdiri tiga lantai dengan bangunan di kanan kirinya sebagai sayap.                Dalam satu bulan, dua kali aku mengunjungi Lawang Sewu. Untuk kedua kalinya aku bersama Ibu dan adikku yang sedang berkunjung ke Semarang. Tak ketinggalan, aku sel

Marina Beach

Image
           Alumni pondokku memang tersebar di seluruh pelosok negeri bahkanke luar negeri, jadi tidak heran kalau dimana-mana bisa ketemu sesama alumni. Belakangan ini, aku mendapat pesan LINE dari kakak kelasku. Aku tidak terlalu mengenal kakak kelas pondok karena senior itu sosok yang mengerikan apalagi saat jadi pengurus pondok. Sekali bertingkah dan ketahuan pasti tidak akan selamat deh dari iqob (hukuman). Haha..Tetapi kakak kelas yang satu ini sangat baik, dia bahkan hendak mengajakku jalan. *ups..bukan cowok kok*            Waktu itu selepas Idul Adha, aku bosan dan suntuk. Idul Adha di kota orang, tidak berkumpul dengan keluarga itu rasanya menyedihkan, meskipun sudah tiga tahun aku seperti ini tetapi yang kali ini bener-bener beda dari tahun sebelumnya. Tahun lalu aku masih bisa tertawa bahagia bersama-sama teman-teman pesantren. Untungnya kakak kelasku yang satu ini mau menjemput dan mengajakku muter-muter Semarang. Bermodal motor dan helm, kami menuju pantai. Parahnya, k

Ekspedisi Candi Tugu Semarang

Image
            Perjalanan kami belum selesai. Setelah lelah di taman lele, kami melanjutkan ke Candi Tugu. Konon katanya tidak jauh dari taman lele. Dengan modal jalan kaki kami menelusuri tepi jalan Pantura. Rasanya panas sekali. Lima belah menit berlalu, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan sebuah candi. Lalu kami bertanya kepada ibu penjual buah. "Berjalanlah lurus kemudian belok kiri." Kami mengikuti arahan ibu itu. Sampai di perbatasan jalan, kami hanya menemui perumahan saja dan di depan ada hutan. Karena takut nyasar, kami bertanya lagi. Candi itu ada di depan kami, pantas saja tidak terlihat karena tertutupi hutan kecil yang lebat. Selain itu, candi juga berada di puncak bukit dan kami harus menaiki puluhan undakan tangga. Tangganya sangat curam dan licin, sekelilingnya juga sepi. Meskipun kami sedikit ragu-ragu, kami tetap nekat naik ke atas.            Sampai di atas, hanya sebuah bangunan candi yang tinggi menjulang yang kami dapati. Seperti tidak ada tanda k

Goes to "Taman Lele Semarang"

Image
           Waktu itu aku dapat pesen dari temen. "Eh, jalan yuk, keliling Semarang gitu." Wah kebetulan banget yah aku lagi bete abis. Tapi aku gak tau daerah Semarang, bisa-bisa nyasar. Hm..  Yessy, temenku dari Padang nekat dengan modal googling dan ngajak main. Butuh waktu lama sih buat mikir kemananya, terus dia dapet deh referensi Taman Lele. Lokasinya lumayan dekat. Sekitar habis dhuhur kami segera pergi menuju Taman Lele naik angkot orange. Tanpa sepatah kata, kami hanya mengandalkan google maps. Haha..berharap kalau di kanan/kiri jalan udah kelihatan papan yang tulisannya Taman Lele. Dua puluh menit berlalu. "Yes, kok nggak sampe-sampe sih? Ini udah lewat menurut google maps, tanya gih." Parahnya Yessy orangnya pemalu banget, akhirnya aku yang tanya ke bapak angkot. Dan kami pun ternyata kelewatan jauh banget dari lokasi. Alhasil kami disuruh naik angkot lagi balik ke arah Ngaliyan. Disitu aku bener-bener nekat nanya ke orang.            Sampai disana,