FKIP, Riwayatmu Kini
FKIP,
Riwayatmu Kini
Apa
yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata “FKIP”?
Kebanyakan
dari kita pasti berpikir jika masuk FKIP nantinya akan menjadi guru, sesuai
dengan namanya yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Sebelum lahirnya UU
Guru dan Dosen, memang para sarjana lulusan FKIP otomatis berhak menjadi guru
karena telah dibekali ijazah dari kampus dan akta IV sebagai surat izin
mengajar di sekolah. Namun, setelah dikeluarkannya peraturan di bawah UU Guru
dan Dosen No 14 tahun 2005, guru merupakan sebuah profesi. Oleh sebab itu,
seorang sarjana pendidikan harus mengikuti kuliah Pendidikan Profesi Guru (PPG)
selama setahun dan masih berjuang mencari pekerjaan menjadi guru di
sekolah-sekolah.
Apabila
kita menilik kesejahteraan guru di beberapa negara maju di dunia, profesi guru
sangat dijunjung tinggi dan dihargai. Guru di luar negeri akan disetarakan
dengan pegawai di suatu instansi terkemuka. Dedikasi guru terhadap dunia
pendidikan menjadi hal penting, karena pendidikan merupakan sumber kekuatan dan
kesuksesan suatu bangsa. Meskipun
jurusan kependidikan memang tidak terlalu populer seperti jurusan kedokteran
maupun teknik, namun jumlah peminat FKIP meningkat tajam dari tahun ke tahun
dan alhasil lulusan LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan) ini melimpah
setiap tahunnya.
Pilihan
menjadi guru memang bukan pilihan utama bagi kebanyakan pendaftar yang diterima
di FKIP. Bahkan, bisa jadi itu merupakan pilihan terakhir. Pasalnya, kebanyakan
orang sudah pesimis ketika memilih FKIP sebagai jurusan kuliahnya. Akan tetapi,
tanpa kita sadari lulusan FKIP merupakan calon pendidik yang melahirkan
orang-orang sukses. Hal itu dikarenakan pendidikan merupakan tonggak utama lahirnya generasi unggul yang nantinya dapat membanggakan
bangsa Indonesia.
Lalu,
apa hubungannya FKIP dengan Universitas Sebelas Maret (UNS)? Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) merupakan fakultas dengan mahasiswa terbanyak di
UNS. FKIP UNS memiliki visi yaitu menjadi pusat pengembangan ilmu, teknologi,
dan seni di bidang keguruan dan ilmu pendidikan bereputasi internasional dengan
berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya nasional. Dalam visi tersebut,
terdapat empat poin penting : (1) pusat pengembangan ilmu, teknologi dan seni;
(2) bidang keguruan dan ilmu pendidikan; (3) bereputasi internasional; dan (4)
berlandaskan nilai luhur budaya nasional. Keempat poin tersebut memiliki makna
dan tujuan yang hendak dicapai oleh FKIP UNS sebagai salah satu LPTK di
Indonesia.
Saat ini, Indonesia
masih menjadikan luar negeri sebagai role model pendidikan. Padahal,
sudah sejak lama Indonesia memiliki fondasi pendidikan yang dicetuskan oleh Ki
Hajar Dewantara. Adapun grand design dari pemikiran beliau adalah
pendidikan yang memerdekakan. Pendidikan yang memerdekakan memiliki makna pendidikan
dapat memberikan perhatian kepada anak dan membebaskannya. Prinsip tersebut
dilandasi oleh tiga unsur utama yang kemudian menjadi sebuah pendidikan
otonomi, yaitu berdiri pada diri sendiri, tidak terperintahkan dan mengatur
diri sendiri. Konsep yang dipelopori oleh Ki Hajar Dwantara tersebut sangat bagus
untuk dijadikan pedoman pendidikan di Indonesia. Namun, kondisi zaman sudah
berbeda dan sangat disayangkan apabila pemikiran tersebut tidak pernah
diajarkan di LPTK, bahkan hampir tidak ditemukan di perpustakan LPTK.
Ki Hajar Dewantara
mengusung pendidikan nasional dengan konsep penguatan nilai-nilai luhur yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia secara masif. Penguatan nilai-nilai luhur
diwujudkan dengan pendidikan budi pekerti. Hingga saat ini, pendidikan budi
pekerti masih tetap relevan di tengah dekadensi moral yang melanda bangsa kita.
Oleh sebab itu, konsep pendidikan budi pekerti perlu diterapkan dalam usaha
penanaman moral generasi milenial.
Pada era ini, FKIP
menjadi garda terdepan harapan bangsa sebagai LPTK yang melahirkan para
generasi muda yang siap mengabdikan dirinya untuk kemajuan bangsa. Kita harus
selalu mengingat tujuan nasional negara Indonesia yang tertuang pada pembukaan
UUD 1945 alinea keempat yang salah satunya mencerdaskan kehidupan bangsa. Cara
yang dapat ditempuh untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yaitu melalui pendidikan.
Suatu bangsa dapat mencetak bibit-bibit unggul melalui pendidikan yang unggul
pula.
FKIP, riwayatmu kini...
Sungguh malang nasibmu
Namun, kau sangat diharapkan
Siapa kira orang sukses
terlahir darimu?
Kini jejakmu terabaikan
Bukan pujian yang kau
nantikan
Tapi dedikasimu untuk pendidikan
yang kau berikan
Tetaplah bertengger di
bumi negeri ini
Kepakkan sayapmu untuk
ibu pertiwi
Dan Kau kan jadi
kebanggaan di hati
#onedayonepost
#TantanganODOP2
#odopbatch6
#nonfiksi
#onedayonepost
#TantanganODOP2
#odopbatch6
#nonfiksi
Comments