Keluh Kesah Anak Kos
Keluh Kesah Anak Kos
Saya bukan menakut-nakuti kalian
yang membaca postingan saya kali ini. Mungkin saya pikir ini sebagai reminder
bagi kita semua agar bisa menempatkan diri sebagai anak kos. Why? Karena
anak kos seperti saya ini kadang butuh suplemen supaya kuat menghadapi
kenyataan. Selama tiga tahun, saya memang tinggal di asrama, jadi secara
jasmani dan rohani lebih terjaga. Mulai dari bangun tidur, makan, sekolah, dan
kebutuhan rohani seperti mengaji, menghafal dan lain-lainnya sudah terpenuhi.
Namun, berbeda dengan kondisi sekarang, anak kosan. Tahun pertama mungkin masih
bisa terkendali karena belum banyak pengeluaran finansial yang dikeluarkan.
Tahun kedua saya benar-benar kaget karena mendadak pengeluaran saya membengkak
untuk membeli buku paket kuliah, fotocopy, membayar iuran wajib
organisasi (dua organisasi), membayar iuran wajib kepanitiaan, belum lagi
kebutuhan sehari-hari seperi sabun mandi, pasta gigi, sabun cuci, dan
perlengkapan pribadi lainnya. Sebenarnya sudah ada keinginan untuk menambah
uang jajan seperti mendaftar menjadi tutor les, namun saya tidak memiliki
kendaraan untuk digunakan ke tempat les. Hanya bermodal jatah bulanan dari
orangtua yang harus saya bagi-bagi secara adil untuk kebutuhan hidup dan
kebutuhan perkuliahan.
Ternyata berat. Ini hanya replika kecil dari kehidupan
sesungguhnya, bayangkan orangtua kita lebih pusing mengurusi semua kebutuhan
anak-anaknya. Mengurusi kebutuhan rumah tangga, pendidikan anak-anaknya, dan
kebutuhan lain seperti membayar listrik. Saya menjadi sadar bahwa jangan sampai
saya mengecewakan orangtua yang telah bersusah payah membiayai saya hingga saya
bisa duduk di bangku perkuliahan. Sudah berapa banyak uang, tenaga, waktu yang
mereka korbankan untuk anak-anaknya demi masa depan anak-anaknya. Terima kasih
Ayah dan Ibu. Kalian adalah malaikat tanpa sayap . Siang malam membanting
tulang untuk kami agar kami menjadi orang yang lebih baik dan sesuai harapan
Ayah dan Ibu. Semoga kami bisa menjadi anak yang berbakti kepada Ayah dan Ibu.
Amiin.
“Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka kedua orangtuaku,
sebagaimana mereka mengasihi aku di
waktu kecil.”
#komunitasonedayonespost
#ODOP_6
Comments