Pemakalah


Pemakalah
-(kata benda): orang yang menyajikan atau menyampaikan makalah-

Pemakalah selanjutnya, silakan!” Ibu moderator memanggil pemakalah berikutnya. Benar, pemakalah berikutnya adalah kelompok kami, saya dan kedua kakak tingkat saya. Rasa gugup dan tegang pasti ada, jangan kira sekalipun sudah berulang kali berbicara di depan rasa itu akan hilang seketika. Bahkan seorang best speaker pernah berkata, “Sebelum saya mengisi suatu acara, saya gerogi, saya segera ke toilet untuk meregangkan otot-otot dan mencoba rileks”. Bukan masalah junior atau senior, tetapi lebih ke penguasaan diri, karena yang akan kita hadapi ketika presentasi itu tidak sama, tidak mungkin kita akan berbicara blak-blakan atau ngawur ketika audiens kita adalah dosen-dosen senior atau orang yang sudah tua dari kita. Berbeda halnya jika presentasi di kelas yang ditonton oleh 28-30 mahasiswa dengan satu dosen.
Sepuluh menit berlalu. “Waktu sudah habis untuk presentasi,” kata Ibu moderator. Perasaan kami pun lega untuk sesaat karena setelah itu dilanjutkan sesi tanya jawab selama lima menit. Satu penanya, dua dan tiga. Pertanyaan dilontarkan kepada kami, kami berusaha menjawab sesuai dengan data yang kami peroleh dan metode yang kami gunakan, tak ada dusta di antara kami. Alhamdulillah time is up, kami kembali ke tempat duduk. Akhirnya sudah gugur kewajiban ini. Tetapi kami tidak boleh puas, karena ada beberapa saran untuk perbaikan jurnal kami, dan semoga akan bisa direalisasikan untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya pelajaran IPA Fisika. Amiin.
Dari pengalaman ini saya belajar banyak hal, mulai dari perjuangan meluangkan waktu di malam hari untuk lembur menyusun media dan jurnal; mengambil data ke siswa; melakukan pre-test dan post-test hingga menyatukan pemikiran. Selain itu, kami juga menjadi dewasa dengan sendirinya karena masing-masing dari kami memiliki kesibukan yang terkadang bentrok dengan jadwal rencana awal dan harus mengalah untuk mengganti di hari lain, namun itu justru yang menguatkan kami hingga kami bisa berada di sini. 
Saya yakin, Allah tidak akan membebani hambaNya di luar batas kemampuannya.

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6

Comments

Popular posts from this blog

Manfaat Menangis Bagi Kesehatan

Alpukat Pemikat Hati

Kesuksesan