Generasi Tik Tok: Transformasi Moral Generasi Milenial
Generasi Tik
Tok: Transformasi Moral Generasi Milenial
Di era
moderen ini, manusia dimudahkan dengan teknologi yang semakin maju. Contoh
teknologi yang hampir dimiliki oleh semua orang dalam segala usia yaitu smartphone.
Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia menempati posisi keempat
sebagai pengguna smartphone terbanyak di dunia setelah China, India dan
Amerika. Penggunaan smartphone memang memudahkan manusia untuk
berkomunikasi, akan tetapi penggunaan tersebut sebaiknya dibatasi, terutama
penggunaan smartphone di kalangan anak-anak baik yang masih balita
maupun yang sudah sekolah.
Smartphone membawa dampak negatif bagi anak-anak, jika tidak
dibatasi. Dampak negatif tersebut diantaranya membuat mereka tumbuh dewasa
sebelum waktunya, mengunjungi website dewasa, dan melakukan tindakan
negatif lainnya. Selain itu, penyuluhan
tentang cara yang benar dan bijak dalam menggunakan suatu aplikasi juga
diperlukan, agar tidak disalahgunakan. Salah satu aplikasi yang sedang viral
saat ini yaitu Tik tok. Aplikasi
tersebut dikembangkan oleh Bytemod Pte.Ltd (salah satu perusahaan dari China) pada
tahun 2017 dan saat ini telah diunduh oleh jutaan pengguna.
Tik
tok merupakan aplikasi yang dibuat untuk mengajak penggunanya membuat video secara
kreatif, namun saat ini telah disalahgunakan terutama oleh generasi milenial.
Generasi milenial merupakan generasi yang lahir antara tahun 1978-2000. Generasi
tersebut generasi yang tumbuh dengan perkembangan teknologi atau disebut juga digital
generation. Hampir seluruh orang yang termasuk generasi milenial adalah
pengguna smartphone.
Generasi Tik Tok: Transformasi Moral Generasi Milenial
Penyelewengan
penggunaan aplikasi Tik tok ini ditunjukkan oleh para penggunanya tanpa
memikirkan baik dan buruknya tingkah laku yang ditunjukkan saat membuat video
tersebut. Meskipun pengguna aplikasi Tik tok ini hanya berniat untuk menghibur,
namun dalam proses menghibur tersebut tidak menggunakan etika yang baik, bahkan
bisa dikatakan merusak moral. Beberapa contoh penyelewengan tersebut antara
lain:
1. Merekam video Tik Tok ketika sedang shalat
Dalam video tersebut, tiga
remaja putri memakai mukena bersiap untuk melaksanakan sholat. Ketika remaja
bermukena warna ungu sudah melakukan takbir, tiba-tiba remaja bermukena warna
putih berjoget dan menepuk teman sebelahnya. Remaja bermukena ungu kemudian
ikut berjoget dan menepuk teman di depannya yang menjadi imam. Ketiga remaja
tersebut akhirnya berjoget bersama.
2. Merekam video Tik Tok ketika kakeknya meninggal dunia
Video
berdurasi 15 menit ini, seorang remaja putri melakukan beberapa gerakan sambil
mengikuti iringan lagu, di detik-detik terakhir ia malah memeluk jasad kakenya
Dari kedua studi kasus tersebut, terlihat bahwa telah
terjadi degradasi moral pada generasi milenial. Pada kasus pertama, telah
terjadi degradasi moral terhadap akhlak remaja tersebut ketika melakukan ibadah
salat . Pada video kedua, degradasi moral yang terjadi yaitu etika sopan santun
dan tata krama ketika suasana berkabung karena kakeknya meninggal. Inilah yang
dinamakan generasi Tik tok. Generasi Tik tok adalah generasi yang telah
mentransformasi moral generasi milenial sehingga mengalami degradasi moral.
Generasi Milenial Harapan Bangsa
Generasi
milenial berkisar usia 18 s.d 40 tahun. Itu artinya generasi milenial termasuk
golongan pemuda. Pemuda didefinisikan dalam UU Nomor 40 tahun 2009 pasal 1 ayat
1 sebagai warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan
perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun. Maka, hampir sebagian besar
generasi milenial memenuhi usia pemuda.
Generasi
milenial memiliki potensi menggunakan smartphone yang terhubung dengan
internet yang bisa diakses secara cepat untuk mendapatkan informasi, jika
digunakan dengan baik. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menciptakan
suatu inovasi karya yang baru. Karya tersebut dapat berupa aplikasi, karya
tulis, maupun ide yang dapat direalisasikan dengan aksi nyata.
“Beri aku sepuluh pemuda, maka akan aku
goncangkan dunia,” demikian kata Bung Karno. Merujuk pada pernyataan
tersebut artinya pemuda adalah penentu masa depan suatu negeri dan tonggak
perubahan bangsa. Pemuda adalah harapan bangsa. Kuantitas yang besar tidak
sebanding dengan kualitas yang hebat. Tidak bernilai apa-apa ketika jumlah
pemudanya besar sedangkan sedikit sekali karya, kemandirian dan akhlak serta
budi pekertinya.
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
Comments